Mengenal Fakta dan Sejarah Padang Arafah yang Harus Kamu Tahu

Mengenal Fakta dan Sejarah Padang Arafah yang Harus Kamu Tahu

Padang Arafah merupakan bagian dari situs suci dalam salah satu rangkaian ibadah haji. Ketika berada di lokasi ini, para jemaah akan diwajibkan untuk menjalani wukuf di Padang Arafah. Maka dari itu Sahabat Haji dan Umroh harus memahami betul sejarah dan fakta-fakta seputar Padang Arafah.

Mengenal Sejarah dan Fakta-fakta Seputar Padang Arafah yang Harus Kamu Tahu

Dikutip dari buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2 karya Syaikh Abdurrahman Al Juzairi ialah salah satu rukun haji yang harus dikerjakan hingga matahari tenggelam. Apabila tidak dikerjakan, maka jemaah harus membayar dam. Supaya Sahabat Haji dan Umroh memahami sejarah dan fakta-fakta seputar Padang Arafah, yuk simak informasi berikut ini.

Berikut Mengenai fakta dan sejarah Padang Arafah, Yaitu :

1. Sejarah Padang Arafah

Perlu Sahabat Haji dan Umroh bahwa Arafah dikenal dengan sebutan Jabal Rahmah yang letaknya berada di sebelah timur kota Mekkah. Diketahui bahwa Padang Arafah merupakan lembah yang berupa hamparan pasir dan batu yang dikelilingi oleh bukit – bukit bebatuan.

Untuk menuju Padang Arafah, jemaah Haji atau Umroh perlu menaiki bus untuk melewati bukit Mina dan Muzdalifah. Kawasan ini menjadi tempat berpisah Adam dan Hawa yang diturunkan dari surga. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Swt yang artinya : “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjukku, ia tak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thaha : 123).

Setelah sekian lama saling mencari, Adam dan Hawa kemudian dipertemukan di Padang Arafah. Sejak saat itu, maka keduanya tak pernah berpisah lagi kecuali dipisahkan oleh maut. Dari kisah inilah menjadi keajaiban Padang Arafah karena menjadi bagian yang paling penting dalam sejarah pertemuan Nabi Adam dan Hawa.

2. Tempat Bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa

Dikutip dari buku yang berjudul Mecca the Blessed & Medina the Radiant karya Seyyed Hossein Nasr, Padang Arafah menjadi tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa. Dikisahkan bahwa Nabi Adam saat diturunkan ke Bumi berada di Pulau Sandib atau Sri Lanka dan Hawa berada di Arabia.

Setelah sekian lama saling mencari, Akhirnya Nabi Adam dipertemukan kembali dengan Hawa di Padang Arafah. Kisah inilah yang menjadi keajaiban di padang Arafah karena menjadi bagian penting dalam sejarah pertemuan manusia pertama dengan pasangannya.

3. Wukuf di Arafah Menjadi Rukun Haji

Sahabat Haji dan Umroh perlu mengetahui bahwa pada masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Padang Arafah menjadi salah satu tempat yang digunakan sebagai pelaksanaan salah satu rukun dalam ibadah haji. Setiap tanggal 9 Dzulhijjah, jemaah haji atau umroh akan mendatangi Padang Arafah dan berdiam diri mulai dari matahari tergelincir di tengah hari hingga terbitnya fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah.

4. Kapasitas dan Luas Padang Arafah

Diketahui bahwa Padang Arafah memiliki wilayah yang amat luas. Luasnya diperkirakan mencapai 12 juta meter persegi. Sehingga kapasitasnya dapat tercermin dari jumlah jemaah haji yang pada umumnya mencapai 2,5 juta per tahunnya.

5. Mesjid di Padang Arafah

Perlu Sahabat Haji dan Umroh ketahui bahwa salah satu masjid yang terdapat di padang Arafah bernama masjid Namirah. Dikutip dari buku yang berjudul “Aku Datang Memenuhi Panggilan-Mu ; Panduan Doa dan Ibadah” karya Freddy Rangkuti dan Siti Haniah bahwasannya Masjid Namirah hanya dibuka satu kali saja dalam setahun atau lebih tepatnya pada saat ibadah wukuf di Padang Arafah.

Demikianlah informasi seputar sejarah dan fakta-fakta seputar Padang Arafah yang wajib Sahabat Haji dan Umroh ketahui. Dengan membaca informasi ini, semoga dapat menambah bekal pengetahuan sebelum berhaji.

Masya Allah, Inilah Beberapa Tempat Mustajab Untuk Berdoa di Tanah Suci

Masya Allah, Inilah Beberapa Tempat Mustajab Untuk Berdoa di Tanah Suci

Sebagai umat muslim, tentunya Sahabat Haji dan Umroh memahami bahwa Tanah Suci merupakan tempat yang istimewa bagi umat muslim. Istimewanya Tanah Suci ini pun dibuktikan dengan adanya beberapa tempat mustajab untuk berdoa. Sungguh luar biasa kan? Oleh karena itu, saat di Tanah Suci umat muslim akan memaksimalkan waktu yang dimilikinya untuk berkunjung ke beberapa tempat yang dikenal sebagai tempat mustajabnya doa.

Masa Allah, Inilah Beberapa Tempat Mustajab Untuk Berdoa di Tanah Suci

Bagi Sahabat Haji dan Umroh yang ingin mengetahui beberapa tempat mustajabnya doa, yuk simak informassi berikut ini.

Berikut ini beberapa lokasi jadi tempat mustajab untuk berdoa di tanah suci :

1. Multazam

Salah satu tempat mustajabnya doa di Tanah Suci ialah Multazam. Multazam merupakan tempat yang berada diantara jarak sudut Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Di Multazam inilah dikenal menjadi tempat yang utama sebagai mustajabnya doa dan memohon ampun kepada Allah Swt. Apabila memungkinkan, jemaah haji dapat memegang pintu Ka’bah sembari meminta kebaikan dan kebahagiaan dunia akhirat.

2. Hijir Ismail / Hatim

Hijr Ismail/Hatim termasuk dalam tempat mustajabnya doa di Tanah Suci yang ramai dikunjungi oleh para jemaah haji ataupun umroh. Banyak yang rela untuk antri dan berdesak – desakan karena tempat ini dikenal dengan keberkahan dan mustajabnya doa. Perlu Sahabat Haji dan Umroh ketahui bahwa keistimewaan Hijr Ismail tercantum dalam sebuah riwayat bahwa pada saat Siti Aisyah hendak masuk ke dalam Ka’bah, Rasulullah Saw menyuruhnya untuk shalat di Hijr Ismail.

Rasulullah Saw bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang artinya “Sayyidah Aisyah berkata : Aku sangat ingin memasuki Ka’bah untuk melakukan shalat di dalamnya. Rasulullah membawa Siti Aisyah ke dalam Hijr Ismail dan berkata : “Shalatlah kamu disini jika kamu ingin shalat di dalam Ka’bah, karena termasuk sebagian dari Ka’bah”. Sehingga, shalat dan berdoa di Hijr Ismail bagaikan shalat dan berdoa di dalam Ka’bah.

3. Pancuran Emas / Mizab

Pancuran emas/Mizab merupakan talang air yang terletak di sisi bagian utara menghadap Hijr Ismail. Pada mulanya, Ka’bah tidak memiliki atap sehingga tidak memerlukan talang air. Kemudian, ketika suku Quraisy merenovasi atap, maka diperlukan atapanya untuk membuang air hujan.

Saat masa khalifah Walid bin Abdul Malik (Bani Umayyah) talang Ka’bah telah diselaputi emas. Kemudian, pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid (1267 H) bin Mahmud Khan, talang tersebut diganti dengan emas seluruhnya dengan berat sekitar 40 kg. Diketahui bahwa pancuran emas/Mizab ini merupakan termasuk dalam tempat mustajabnya doa di Tanah suci.

4. Rukun Yamani

Sahabat Haji dan Umroh perlu mengetahui bahwa menyentuh Rukun Yamani pada saat thawaf merupakan sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw serta sahabatnya seperti Abu Hurairah. Disebut sebagai Rukun Yamani dikarenakan sudut Ka’bah ini menghadap ke daerah Yaman.

Terdapat salah satu riwayat dari Ibnu Umar menyebutkan bahwa Rukun Yamani dapat menghapuskan kesalahan – kesalahan yang telah lalu. Karena menurut Ibnu Abbas pada sudut Ka’bah terdapat seorang malaikat yang mengucapkan “Aamiin”. Oleh karena itu, Rukun Yamani ini termasuk dalam salah satu tempat mustajabnya doa.

5. Dalam Kabah

Tempat selanjutnya yang dipercaya sebagai tempat mustajab utuk berdoa ialah dalam Ka’bah. Di dalam Ka’bah terdapat 3 tiang utama yang fungsinya menyangga atap Ka’bah. Kemudian ada pula Mihrab, yang mana Nabi Muhammad pernah melaksanakan Shalat di dalamnya. Lalu ada pula tangga untuk naik ke atap. Dinding – dinding di dalamnya diketahui dilapisi batu mualam dan marmer yang dihiasi dengan kaligrafi.

6. Belakang Maqom Ibrahim

Perlu Sahabat Haji dan Umroh ketahui bahwa Maqam Ibrahim bukanlah kuburan. Melainkan, maqam ibrahim ialah batu yang dibawa oleh Nabi Ismail yang digunakan Nabi Ibrahim untuk berdiri pada saat membangun Ka’bah.

Diketahui bahwa pada saat Nabi Muhammad tiba di Ka’bah saat melaksanakan haji, Nabi Muhammad langsung mencium Hajar Aswad dan kemudian berlari – lari kecil sebanyak tiga putaran. Pada putaran keempat, Nabi Muhammad Saw berjalan biasa menuju Maqam Ibrahim.

Sesampainya di maqam ibrahim, Nabi berdoa “Dan jadikanlah sebagian maqam ibrahim sebagai tempat shalat”. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw, siapa yang shalat di belakangnya, doanya akan dikabulkan. Oleh karena itu, maqam ibrahim termasuk dalam tempat mustajabnya doa di Tanah Suci.

7. Arafah,Muzdalifah, Mina

Tentunya Sahabat Haji dan Umroh telah mengetahui bahwa Arafah, Muzdalifah dan Mina merupakan tempat yang digunakan untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji. Selain untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji, kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina juga dikenal sebagai tempat mustajabnya doa. Oleh karena itu, jemaah haji yang sedang berada di kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina selalu memaksimalkan kesempatan untuk berdoa di kawasan tersebut.

8. Roudhoh

Raudhah merupakan tempat yang berada di dalam Masjid Nabawi yang letaknya ditandai dengan tiang – tiang putih, berada diantara Rumah Nabi Muhammad Saw hingga mimbar. Istimewanya Raudhah ialah tempat yang sangat mustajab, karena di kawasan raudhah segala doa yang dipanjatkan diyakini pasti dikabulkan Allah Swt selama hati Sahabat Haji dan Umroh bersih dan lurus maka insyaallah akan dikabulkan.

Demikianlah informasi seputar tempat mustajab untuk berdoa saat di Tanah suci. Semoga, saat berada di Tanah suci, Sahabat Haji dan Umroh sekalian dapat memaksimalkan berkunjung dan berdoa saat berada di Tanah Suci nanti.

Kenali Miqat dan Tempat Lokasi Miqat dalam Ibadah Haji dan Umroh Sesuai Riwayat Hadist

Kenali Miqat dan Tempat Lokasi Miqat dalam Ibadah Haji dan Umroh Sesuai Riwayat Hadist

Sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji, sudah seharusnya sebagai calon jemaah haji mempersiapkan bekal berhaji dengan semaksimal mungkin. Dari berbagai macam bekal ibadah haji yang perlu dipersiapkan, salah satu bekal ibadah haji yang tak kalah penting ialah bekal pengetahuan seputar ibadah haji, seperti yang wajib diketahui yaitu seputar Miqat dan tempat lokasi Miqat.

Kenali Miqat dan Tempat lokasi Miqat dalam Ibadah Haji dan Umroh Sesuai Riwayat Hadist

Bekal pengetahuan amatlah penting, karena dengan Sahabat Haji dan Umroh memahami mekanisme dan rangkaian kegiatan ibadah haji, maka insyaallah pelaksanaan ibadah haji yang dilaksanakan akan berlangsung dengan lancar.

Perlu Sahabat Haji dan Umroh ketahui bahwa bekal pengetahuan yang wajib diketahui ialah seputar miqat dan tempat lokasi miqat. Sahabat Haji dan Umroh perlu mengetahui bahwa miqat merupakan batas-batas yang telah ditetapkan untuk memulai pelaksanaan haji atau umrah.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap seputar miqat, yuk simak informasi berikut ini :

1. Pengertian Miqat

Apa yg dimaksud dengan miqat? Tahukah Sahabat Haji dan Umrah bahwa dikutip darj buku yang berjudul Peta Perjalanan Haji dan Umrah karya Gus Arifin menyatakan bahwasannya miqat merupakan garis batas antara boleh atau tidak, atau perintah mulai atau berhenti yakni kapan mulai melafadzkan niat dan maksud melintasi batas antara tanah biasa dengan Tanah Suci.

Selain itu, berdasarkan buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan Kementerian Agama RI menjelaskan bahwasnnya miqat merupakan tempat atau waktu yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pintu masuk untuk memulai haji ataupun umrah. Setelah mengambil miqat, jemaah haji menuju ke Baitullah dan mulai berlaku larangan saat berpakaian ihram. Hal ini terkutip dalam hadist sebagai berikut :

“Miqat – miqat itu adalah penduduk tempat tersebut dan orang yang melewatinya ketika hendak melaksanakan Haji atau Umrah.” (HR. Bukhari di dalam Shahih Bukhari, kitab al – Hajj)

2. Macam-macam Miqat dan Batas Waktu

Miqat sendiri tidak hanya satu, Diketahui bahwa terdapat dua macam miqat dan batas waktu, yaitu Miqat Zamani dan Miqat Makani. Lalu apa perbedaan antara miqat zamani dan miqat makani? Simak penjelasan berikut ini :

a. Miqat Zamani

Miqat Zamani merupakan batas waktu melaksanakan haji yang terhitung dimulai sejak tanggal 1 syawal hingga terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah. Miqat Zamani ialah ketentuan waktu untuk melaksanakan ibadah haji. Sedangkan untuk Umrah, miqat zamani berlaku sepanjang tahun.

b. Miqat Makani

Miqat Makani Ialah batas tempat untuk memulai pelaksanaan ihram haji atau umroh. Miqat makani juga berarti ketentuan tempat di mana seorang jemaah harus memulai niat Haji ataupun umroh. Langkah – langkahnya ialah jemaah melaksanakan miqat makani di lokasi yang sudah ditentukan dengan berpakaian ihram. Kemudian melaksanakan shalat sunnah dua rakaat di lokasi miqat, mengucapkan niat dan bergegas menuju Mekah untuk melaksanakan tawaf dan Sa’i.

Diketahui bahwa terdapat 5 tempat yang menjadi lokasi miqat makani. Lima tempat tersebut telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai tempat miqat untuk berhaji atau umroh bagi warga ataupun seseorang yang melewati kawasan tersebut walaupun bukan penduduk setempat. Perlu Sahabat Haji dan Umrah ketahui bahwa jemaah dari berbagai negara menggunakan lokasi tertentu sebagai tempat miqat makani yang disesuaikan dengan negara

Berikut ini 5 Tempat Miqat yang di maksud beserta penjelasannya yang wajib di simak :

Nah buat Sahabat Haji dan Umrah yang bertanya Miqat dimana saja? Maka perlu mengetahui bahwa terdapat hadist yang menjelaskan terkait tempat miqat, sebagai berikut.

“Dari Ibnu Abbas RA berkata, “Rasulullah Saw menetapkan miqat bagi penduduk Syam adalah ju’fah, bagi penduduk Najd adalah Qarnul Manazil, dan bagi penduduk Yaman adalah Yalamlam.” Nabi Muhammad Saw bersabda, ” itulah miqat bagi mereka dan bagi siapa saja yang datang disana yang bukan penduduknya yang ingin haji dan umrah, bagi yang lebih dekat dari itu (dalam garis miqat), maka dia (melaksanakan) ihram dari kampungnya, sehingga penduduk Makkah ihramnya dari Makkah.” (HR. Muslim dari Ibnu Abbas RA)

1. Dzul Hulaifah

Dzul Hulaifah merupakan tempat miqat bagi Penduduk Madinah dan yang melewatinya. Jemaah haji yang berasal dari Indonesia biasanya melaksanakan miqat di masjid dzul hulaifah atau bir Ali yang berlokasi 9 km dari Madinah.

2. Robigh Pengganti Juhfah

Robigh pengganti Juhfah merupakan tempat miqat yang jaraknya sekitar 183 km dari arah barat laut Makkah. Tempat ini merupakan miqat bagi orang-orang yang datang dari arah Suriah. Akan tetapi karena Juva sekarang menjadi desa yang tak berpenghuni maka Rabigh yang lokasinya berada sebelum Juhfah, kini menjadi tempat miqot bagi penduduk Suriah dan sekitarnya.

3. Qarnun-Manazil

Qarnun Manazil merupakan tempat miqat yang berbukit dengan jarak sekitar 75 km dari arah sebelah timur Makkah atau sekitar 220 km dari Bandara Udara King Abdul Aziz. Tempat miqat ini menjadi tempat miqat bagi penduduk Nejed (Riyadh) dan bagi yang datang dari arah tersebut.

4. Dzat’Irq

Dzat’Irq merupakan tempat miqat yang jaraknya sekitar 94 km di arah timur laut Mekkah. Tempat miqat ini digunakan sebagai lokasi miqat bagi jemaah yang berasal dari Iran dan Irak ataupun yang melewati rute yang sama.

5. Yalamlam

Yalamlam merupakan tempat miqat yang berada di arah Tenggara Mekah yang jaraknya sekitar 92 km. Yalamlam merupakan tempat miqat bagi jamaah yang berasal dari Yaman dan melalui kawasan ini. Jemaah yang melintasi tempat miqat ini dapat mengambil miqat saat perjalanan di pesawat yang biasanya dilakukanketika pesawat mendekati Yalamlam atau Qarnul Manazil.

Biasanya kru pesawat akan menginformasikan apabila pesawat sudah akan melintas di atas Yalamlam/Qarnul Manazil. Apabila mengambil miqat di pesawat hendaknya jemaah dianjurkan segera berpakaian Ihram dan melaksanakan niat Haji atau umroh di dalam hati dan mengucapkannya dengan lisan.

Bagi Sahabat Haji dan Umroh yang sedang mempersiapkan bekal informasi untuk Haji ataupun Umroh, semoga informasi seputar miqat dan tempat lokasi miqat ini dapat membantu yaa. Untuk memperoleh informasi seputar ibadah haji atau umroh lebih lengkap, simak uraian artikel selanjutnya.