Mengenal Tawaf, Syarat Tawaf dan Macam-macam Tawaf

Mengenal Tawaf, Syarat Tawaf dan Macam-macam Tawaf

Terlaksananya ibadah haji yang lancar tentunya menjadi keinginan yang diharapkan umat muslim pada saat melaksanakan ibadah haji. Pastinya, Sahabat Haji dan Umroh berupaya untuk memahami dan mempersiapkan dengan matang segala persiapan termasuk dalam hal memahami informasi seputar tawaf, syarat tawaf dan macam-macam tawaf dalam persiapan untuk melaksanakan kegiatan ibadah haji di Tanah Suci.

Mengenal Tawaf,Syarat Tawaf dan Macam-macam Tawaf

Salah satu kegiatan ibadah haji yang akan dilakukan ialah tawaf, karena tawaf merupakan bagian dari rukun haji. Sebelum melaksanakan ibadah haji, tentunya sudah seharusnya Sahabat Haji dan Umroh memahami pelaksanaan tawaf, syarat dan macam-macam tawaf.

Agar Sahabat Haji dan Umroh lebih paham seputar pelaksanaan tawaf, yuk simak pengertian dan syarat Tawaf berikut ini.

Pengertian Tawaf

Sahabat Haji dan Umroh perlu mengetahui bahwasannya menurut buku Tuntunan Manasik Haji yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, tawaf merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad.

Perlu Sahabat Haji dan Umroh ketahui bahwa karena tawaf termasuk dalam rukun ibadah haji, apabila dengan sengaja meninggalkannya maka ibadah haji yang dilaksanakannya dianggap tidak sah.

Syarat Tawaf Dalam Melaksanakan Ibadah Haji

Pada saat melaksanakan tawaf, terdapat syarat tawaf yang harus dipenuhi antara lain :

1. Suci dari Hadats Kecil & Besar

Ketika jemaah haji akan melaksanakan tawaf, syarat pertama kali yang harus dipenuhi ialah suci dari hadats besar dan kecil. Perlu Sahabat Haji dan Umroh ketahui bahwa badan, pakaian serta tempat yang dilalui hendaknya harus suci dari najis. Apabila di pertengahan tawaf berhadats atau terkena najis, maka hendaknya harus bersuci serta menghilangkan najisnya terlebih dahulu. Kemudian, bisa dilanjutkan dari tempat mulai berhadats atau terkena najis. Namun, lebih utamanya untuk mengulangi tawaf sedari awal.

2. Menutup Aurat

Pada saat melaksanakan tawaf, tentu auratnya harus tertutup. Apabila di pertengahan tawaf auratnya terbuka, maka hendaknya wajib untuk segera ditutup dan melanjutkan putaran tawaf dari titik saat auratnya terbuka.

3. Memulai tawaf dari Hajar Aswad

Titik awal pelaksanaan tawaf dimulai dari hajar aswad, sehingga tak dianggap putaran tawaf yang sah jika memulai sebelum sampai hajar aswad. Setelah sampai di Hajar Aswad, maka putaran tawaf baru dianggap sah.

4. Mensejajarkan pundak kiri dengan Hajar Aswad pada awal & akhir putaran

Sahabat Haji dan Umroh perlu mengetahui bahwa pelaksanaan tawaf wajib dimulai dengan cara mensejajarkan pundak kiri dengan Hajar Aswad dan tak diperbolehkan saat memulai putaran tawaf, bagian dari pundak kiri lebih maju dari letak Hajar Aswad. Demikian pula saat mengakhiri tawaf hendaknya pundak kiri disejajarkan dengan Hajar Aswad seperti ketika memulai putaran tawaf atau lebih maju sedikit hingga arah pintu Ka’bah supaya seluruh bagian Ka’bah secara yakin tawaf merata di seluruh bagian Ka’bah.

5. Menjadikan letak Ka’bah di sebelah kiri

Hendaknya jemaah haji harus memastikan bahwa Ka’bah berada di sebelah kiri pada setiap langkah tawaf yang dilakukannya, sehingga apabila di tengah putaran tidak sesuai posisi tersebut sebaiknya wajib kembali ke posisi yang benar dan melanjutkan hitungan putaran tawaf dari tempat tersebut.

5. Seluruh anggota badan dan pakaian berada di luar bangunan Ka’bah

Ketika pelaksanaan tawaf, seluruh anggota badan dan pakaian jemaah yang tawaf harus berada di luar bangunan – bangunan tersebut. Apabila saat di pertengahan putaran tawaf terdapat anggota badan berada di dalam kawasan – kawasan tersebut, maka tak dihitung putaran tawaf dan wajib segera berada di posisi yang benar dan melanjutkan jumlah putaran tawafnya.

6. Tawaf sebanyak tujuh kali putaran

Pelaksanaan tawaf harus yakin dilakukan sebanyak tujuh kali putaran. Apabila ragu – ragu, maka hendaknya mengambil bilangan yang paling sedikit untuk selanjutnya menambah jumlah putarannya seperti keraguan dalam rakaat shalat. Keraguan yang timbul setelah selesai tawaf tentunya tak berpengaruh dalam keabsahan tawaf.

7. Tidak bertujuan selain tawaf saat berputar

Perlu Sahabat Haji dan Umroh pahami bahwa pada saat berada di area langkah putaran tawaf, tak diperbolehkan ada tujuan lain yang mengalihkan dari tujuan tawaf seperti berjalan dengan cepat untuk menghindari persentuhan dengan lawan jenis, menghindari penagih hutang dan semacamnya, maka hukumnya tidak sah.

8. Berada di dalam Masjidil Haram

Tahukah Sahabat Haji dan Umroh? Bahwa posisi seseorang yang melaksanakan tawaf tak diperbolehkan keluar dari Masjidil Haram. Meskipun terdapat perluasan masjid, hukumnya tetap sah dan melaksanakan tawaf di dalamnya dengan syarat masih dalam area Masjidil Haram.

Macam-macam Tawaf Dalam Melaksanakan Tawaf

Diketahui bahwa terdapat beberapa macam dalam pelaksanaan tawaf. Dikutip dari buku Tuntunan Manasik Haji resmi Kementerian Agama, terdapat macam-macam tawaf diantaranya :

1. Tawaf Qudum

Tawaf Qudum merupakan tawaf yang dilakukan pada saat jamaah haji tiba di kota Makkah. Sehingga tawaf ini disebut juga tawaf selamat datang. Pada saat Nabi Muhammad masuk ke Masjidil Haram, Nabi Muhammad Saw selalu melaksanakan tawaf qudum sebagai pengganti shalat tahiyatul masjid. Hukum pelaksanaan tawaf ini adalah sunnah. Sehingga, apabila tak dilaksanakan maka tidak akan membatalkan pelaksanaan ibadah haji.

2. Tawaf Tathawwu

Tawaf Tathawwu merupakan tawaf yang dapat dilakukan kapan saja. Tawaf ini bertujuan sebagai ganti shalat tahiyatul masjid pada saat memasuki Masjidil Haram.

3. Tawaf Ifadah

Tawaf ifadah merupakan tawaf ziarah atau disebut juga dengan tawaf rukun. Foto ifadah termasuk dalam salah satu rukun haji sehingga apabila tidak dilaksanakan maka ibadah haji yang dilaksanakan menjadi batal atau tidak sah.

Waktu pelaksanaan tawaf ini diutamakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah melaksanakan lempar jumrah aqabah dan pelaksanaan tahallul. Selain itu, tawaf ifadah hendaknya dilaksanakan sebelum berakhirnya hari – hari tasyrik yakni pada tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah.

4. Tawaf Wada

Tawaf Wada disebut juga sebagai tawaf perpisahan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan tawaf Wada dilakukan setelah jemaah haji akan meninggalkan Mekah kembali ke asalnya masing-masing. Hukum tawaf wada ialah wajib sehingga apabila tidak dilaksanakan maka dikenakan denda atau Dam.

Tata Cara Pelaksanaan Tawaf

Berikut inilah tata cara pelaksanaan tawaf :

  1. Melaksanakan syarat shalat. Syarat shalat meliputi bersuci berniat, menutup aurat dan sebagainya.
  2. Letak pundak sebelah kiri harus lurus ke arah kiblat, serta tidak boleh menoleh ke belakang
  3. Pada saat melakukan tawaf maka putarannya berlawanan dengan arah jarum jam serta dimulai dari titik Hajar Aswad.
  4. Perusahaan melaksanakan tawaf pada bulan pertama hendaknya mengangkat tangan ke arah Hajar Aswad sembari mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar. Jemaah haji disunnahkan untuk menghadap Ka’bah dengan seluruh badan. Apabila kita memungkinkan maka cukup dengan hadapan sedikit badan ke arah Ka’bah. Untuk pelaksanaan tawaf pada putaran kedua dan seterusnya hendaknya cukup menolehkan muka ke Hajar Aswad sembari mengangkat tangan dan membaca Bismillahi Allahu Akbar.
  5. Pada saat melaksanakan tawaf dilakukan sebanyak 7 kali putaran
  6. Ketika jemaah haji sampai di rukun yamani maka hendaknya membaca Bismillahi Allahu akbar serta mengangkat tangan. Setelah itu jemaah haji melanjutkan dengan membaca doa tawaf.
  7. Diantara rukun iman dan Hajar Aswad hendaknya jemaah haji harus membaca doa Robbana Aatina Fiddunya Hasanah wafil akhirati Hasanah wakiina Adzaabannar
  8. Ketika jamaah haji sudah selesai melakukan tawaf, apabila keadaan memungkinkan maka Jemaah dianjurkan untuk melakukan :
    • Berdoa di Multazam
    • Melakukan shalat Sunnah tawaf di maqam Ibrahim
    • Melakukan shalat Sunnah hijr Ismail
    • Minum air zam-zam

Setelah mengetahui informasi seputar syarat tawaf dan macam-macam tawaf beserta pelaksanaan tawaf, semoga Sahabat Haji dan Umroh nantinya bisa menerapkan ilmu yang didapat dan melaksanakannya dengan lancar ya. Aamiin..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *