Ketika Sahabat Haji dan Umroh akan melaksanakan ibadah Haji di Tanah Suci, tentunya banyak sekali yang perlu dipersiapkan. Bahkan, persiapan itu tak sebatas materi. Akan tetapi, diperlukan juga persiapan mental rohani Haji & Umroh. Memang sudah semestinya sebelum melakukan keberangkatan ibadah di Tanah Suci, perlu mempersiapkan bekal yang matang.
Untuk persiapan lain berupa perlengkapan dan persyaratan bisa dibaca di artikel ini :
Persiapan Haji atau Umroh, Ini Rincian Penjelasannya
Tentunya hal ini bukan hanya sebuah kewajiban, namun sebagai upaya untuk memaksimalkan ibadah dan mengharapkan kelancaran proses ibadah selama berada di Tanah Suci. Bagi Sahabat Haji dan Umroh yang berencana untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci, yuk simak beberapa Persiapan Mental Rohani Haji & Umroh berikut ini.
Persiapan Mental Rohani Haji & Umroh Para Calon Jamaah :
1. Persiapan Rohani Haji & Umroh Niat
Siap merupakan sikap diri untuk menerima segala hal yang akan dijalani nantinya saat berada di Tanah Suci. Tentunya kesiapan ini meliputi kesiapan lahir dan batin. Selain itu, niat yang sungguh juga diperlukan dalam melaksanakan ibadah di tempat yang istimewa tersebut. Hendaknya Sahabat Haji dan Umroh benar – benar menata niat melaksanakan ibadah haji karena Allah, bukan untuk pengakuan dan pujian dari manusia. Oleh karena itu, agar pelaksanaan ibadah haji Sahabat Haji dan Umroh nantinya berjalan dengan lancar hendaknya menyiapkan diri dengan sebaik – baiknya dan menata niat yang tulus karena Allah.
2. Ridho / Ikhlas
Pada saat Sahabat Haji dan Umroh akan berangkat ibadah haji, diperlukan rasa ikhlas/ridho yang lapang. Karena pada saat Sahabat Haji dan Umroh berangkat ibadah haji, Sahabat Haji dan Umroh artinya ikhlas meninggalkan keluarga dan ikhlas meninggalkan seluruh harta yang dimiliki. Walaupun hanya meninggalkan sementara, namun rasa ikhlas tersebut benar – benar diuji
3. Jangan Mempersulit Diri
Dalam pelaksanaan ibadah haji, hendaknya jangan mempersulit diri. Mempersulit diri disini artinya membuat beban terhadap diri sendiri. Tentunya hal ini amat merepotkan bukan? Salah satu contohnya ialah saat terdapat jemaah haji yang tidak melewatkan tahap wajib haji. Apabila tidak melakukan wajib haji, maka jemaah haji akan dikenakan DAM. Pastinya ini akan mempersulit diri sendiri kan? Oleh sebab itu, hendaknya sebagai jemaah haji harus memahami seluruh rangkaian ibadah haji.
4. Introspeksi Diri
Pada saat jemaah haji melaksanakan ibadah haji, hendaknya melepaskan seluruh hal yang bersifat duniawi. Hal – hal yang bersifat duniawi ini meliputi pekerjaan, jabatan hingga kekayaan. Ketika berada di Tanah Suci, tak ada perbedaan yang bersifat duniawi. Dikarenakan saat di Tanah Suci dan di hadapan Allah yang membedakan adalah keimanan dan ketaqwaan. Oleh karena itu, saat berada di Tanah Suci hendaknya menjadi ajang instrospeksi diri dari sifat duniawi yang membuat hati ternodai.
5. Tawakal Kepada Allah SWT
Kesiapan mental terakhir yang tak kalah penting ialah tawakal kepada Allah Swt. Perlu Sahabat Haji dan Umroh ketahui bahwa hakikat tawakal merupakan penghambaan diri kepada Allah, percaya padaNya dan kembali kepadaNya serta menyerahkan diri dan ridho atas apapun yang terjadi. Hal tersebut amatlah penting sebagai bekal ibadah saat di Tanah Suci.
Demikianlah informasi seputar kesiapan mental rohani dalam melaksanakan ibadah haji. Teruntuk Sahabat Haji dan Umroh yang akan melakukan keberangkatan ke Tanah Suci, maksimalkan persiapannya dengan matang ya!