Wajib Pelajari Tata Cara Ibadah Haji, Sebelum Pergi ke Tanah Suci

Wajib Pelajari Tata Cara Ibadah Haji, Sebelum Pergi ke Tanah Suci

Sebelum Pergi ke Tanah Suci, Yuk Pelajari Tata Cara Ibadah Haji
Sebelum Pergi ke Tanah Suci, Yuk Pelajari Tata Cara Ibadah Haji

Dalam mempelajari tata cara ibadah haji di benak umat muslim, pastinya ingin menikmati syahdunya beribadah di Tanah Suci sambil memanjatkan doa – doa di tempat yang mustajabah. Keinginan yang hadir di benak setiap umat muslim tersebut bukan sebatas menunaikan rukun islam yang kelima saja, melainkan karena memang Tanah Suci memiliki daya tarik keistimewaan tersendiri bagi umat muslim.

Oleh karena itu, banyak umat muslim yang berupaya semaksimal mungkin mewujudkan keinginannya untuk beribadah di Tanah Suci. Nah, bagi Sahabat Haji dan Umroh yang berencana untuk melaksanakan ibadah Haji hendaknya mematangkan persiapan sebelum keberangkatan. Tentunya, persiapan yang dibutuhkan tidak hanya materi saja melainkan ilmu juga. Teruntuk Sahabat Haji dan Umroh yang akan melaksanakan ibadah Haji, yuk pelajari tata cara ibadah haji berikut ini.

Berikut ini beberapa hal yang perlu di ketahui dalam pelaksanaan tata cara ibadah Haji  :

1. Rukun Haji

Dikutip dari buku yang berjudul Tuntunan Manasik Haji dan Umroh terbitan Kementerian Agama, terdapat 6 rukun ibadah haji yang perlu diketahui oleh umat muslim :

A. Ihram (Niat)

Niat merupakan rukun ibadah haji yang pertama. Ihram memiliki makna niat melaksanakan ibadah haji dengan mengharamkan hal – hal yang dilarang selama beribadah. Dengan mengucapkan niat ihram ibadah haji, hal ini berarti telah memulai pelaksanaan ibadah haji. Pada saat sebelum berihram, umat muslim disunnahkan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut :

  • Mandi
  • Memotong kuku dan merapikan kumis/jenggot
  • Memakai kain ihram
  • Shalat sunnah ihram dua rakaat

B. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah

Rukun haji yang kedua ialah melaksanakan wukuf di Arafah. Wukuf memiliki makna berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihram walau sejenak dalam waktu antara tergelincir matahari pada 9 Dzulhijjah (Hari Arafah) hingga terbitnya fajar pada hari nahar yakni 10 Dzulhijjah.

C. Thawaf

Rukun haji yang ketiga ialah pelaksanaan thawaf. Thawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri. Pelaksanaan thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula.

D. Sa’i

Rukun haji yang keempat adalah pelaksanaan Sa’i. Sa’i merupakan kegiatan yang dilakukan dengan berlari – lari kecil diantara bukit safa ke marwah. Pelaksanaan Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali putaran yang dimulai dari bukit safa dan berakhir di Marwah

E. Tahallul

Rukun haji yang kelima ialah tahallul. Menurut madzhab Syafi’i, tidak sempurna pelaksanaan ibadah haji apabila tidak melakukan tahallul. Sedangkan menurut tiga Madzhab lainnya mengatakan bahwa hukum Tahallul ialah wajib, sehingga apabila ditinggalkan wajib membayar DAM. Dalam pelaksanaan ibadah haji, pelaksanaan Tahallul dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah jemaah haji selesai melakukan lempar jumroh Kubra.

F. Tertib

Rukun haji yang keenam ialah tertib. Tertib bermakna melaksanakan rukun haji dengan berurutan mulai dari pelaksanaan ihram, wukuf, thawaf, sa’i hingga tahallul.

2. Wajib Haji

Perlu Sahabat Haji dan Umroh ketahui bahwa terdapat 6 wajib haji yang perlu dilakukan. Apa saja? Berikut lebih jelasnya

A. Ihram haji dari miqat

Ihram dari miqat meliputi miqat makani dan miqat zamani yang telah ditentukan. Miqat zamani ialah miqat yang berhubungan dengan batas waktu, tanggal dan bulan hitungan haji. Sedangkan miqat makani ialah miqat yang berdasarkan pada peta atau batas tanah geografis.

B. Mabit di Muzdalidah

Mabit di muzdalifah merupakan kegiatan yang dilakukan setelah jemaah haji melakukan wukuf di Arafah. Kemudian selanjutnya, bergerak menuju ke Muzdalifah pada malam 10 Dzulhijjah setelah terbenamnya matahari. Setelah itu melaksanakan shalat maghrib dan isya lalu bermalam disana hingga terbitnya fajar

C. Mabit di Mina

Pelaksanaan Mabit di Mina dilakukan pada hari tasyrik yakni pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah

D. Melempar Jumrah

Pelaksanaan lempar jumroh Aqabah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah.

E. Menghindari perbuatan terlarang selama berihram

Beberapa hal yang dilarang selama berihram ialah menggunakan wewangian, menikah, mencukur rambut, membunuh binatang, melakukan hubungan suami istri dan memakai pakaian berjahit.

F. Thawaf Wada

Thawaf wada atau yang dikenal dengan thawaf perpisahan ini menjadi amalan terakhir dan dilaksanakan oleh jemaah haji sebelum meninggalkan Makkah, setelah itu sudah tak ada lagi amalan wajib yang dikerjakan.

3. Sunnah Ibadah Haji

Sunnah ibadah haji ialah amalan ibadah yang dapat mendapat pahala apabila dikerjakan dan tak mendapatkan dosa apabila tak dikerjakan. Terdapat beberapa hal yang termasuk dalam sunnah ibadah haji. Apa saja? Berikut lebih jelasnya :

  • Mandi besar sebelum berniat dan mengenakan ihram
  • Menggunakan wewangian
  • Melantunkan talbiyah
  • Melantunkan doa saat memasuki kota Makkah
  • Melantunkan doa saat memasuki masjidil haram
  • Melakukan thawaf qudum
  • Sholat di Hijr Ismail

Seperti itulah sekilas informasi mengenai tata cara ibadah haji yang bermanfaat bagi Sahabat Haji dan Umroh yang akan melaksanakan ibadah haji. Hendaknya Sahabat Haji dan Umroh menggali informasi penting lainnya seputar ibadah haji sebelum keberangkatan ke Tanah Suci, supaya pelaksanaan haji dapat berjalan dengan lancar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *